*MINE*

Hello I'm fika just ordinary teenager who beginner in the life blogs.A little daughter of my parents ATI-FADIL and also A little sister of my brother FAISAL DHARMANSAH.High school student 78013.Likes hamster and oriental boy.FOLLOW ME =D.I choose Creatura Stretta for my title blog,because i've small eyes or we can called in indonesia as sipit.So i use Creatura Stretta it means Makhluk Sipit in Italia languange

Friday, December 17, 2010

Ayo Mandi Pakai Shower

Membaca artikel yang ditulis oleh Ferdixn tentang menggunakan air bekas (http://edukasi.kompasiana.com/2010/01/28/menggunakan-air-bekas-kenapa-tidak/), gue jadi tertarik untuk membagi pengalaman menghemat air dengan mengubah kebiasaan yang sebetulnya sederhana namun memberikan manfaat besar, bukan hanya menghemat uang (tagihan air bersih) namun juga memberikan kontribusi besar terhadap kelestarian lingkungan hidup.

Ada dua tradisi masyarakat Indonesia yang tidak sensitive terhadap pemnafaatan air bersih secara optimal yakni bak mandi dan aktivitas berwudhu (bagi umat Muslim). Ketika masih di Indonesia, saya telah membuang bak mandi sejak tahun 1990 dan menggantinya dengan shower. Ide tersebut saya dapat setelah membaca satu artikel dari majalah interior terbitan luar negeri. Mandi dengan shower ternyata tidak hanya menghemat air namun juga lebih bersih di bandingkan dengan mandi menggunakan gayung yang secara tehnis tidak membasahi badan dengan merata dan terus menerus seperti menggunakan shower. Selanjutnya ketika saya menetap di LN kebiasaan mandi menggunakan shower tersebut memberikan manfaat besar terutama mempermudah adaptasi dengan cara mandi masyarakat setempat yang kamar mandi mereka telah dirancang sedemikian rupa untuk menggunakan shower dan sangat efisien dalam menggunakan air. Berbeda dengan teman-teman yang tidak terbiasa dengan shower, mereka terpaksa menggunakan ember untuk menampung air dari shower lalu mandi menggunakan gayung… “Dasar orang kampung” guyonan ini sering terlontar kepada orang cuma bisa mandi pakai gayung.

Kedua berwudhu. Bagi seorang Muslim berwudhu merupakan ritual wajib sebelum sholat yakni secara fisik membersihkan organ-oran tubuh dari hal-hal yang membatalkan sholat, namun secra spiritual berwudhu adalah makna dari membersihkan diri lahir dan bathin manakala akan menghadap Allah SWT Yang Maha Suci. Dalam kondisi normal berwudhu wajib menggunakan air, namun dalam kondisi darurat bisa bertayamum (tanpa air). Saya sering kali merasa jengah ketika melihat saudara-saudara Muslim yang tanpa hirau membuang air pada saat berwudhu. Umumnya dengan membuka keran air sederas-derasnya. Hal ini bisa jadi karena mereka berfikiran harus membersihkan diri sebersih-bersihnya dari kotoran-kotoran sehingga air yang mengalir dengan deras adalah sanagt ideal untuk menggerus kotoran-kotoran yang menempel di anggota tubuh. Namun apabila kita maknai bahwa Islam awalnya berkembang di wilayah arab yang nota benenya sulit air, sehingga bisa kita bayangkan betapa berharganya air apalagi pada waktu itu tehnologi masih sangat sederhana sehingga masyarakat di sana hanya menggantungkan diri dari curah hujan dan sumur-sumur dangkal. Sayapun meyakini bahwa Rasulullah SAW telah mengajarkan cara berwudhu yang baik dan pada saat yang sama juga mencontohkan bagaimana memanfaatkan air secara bijaksana. Namun sayangnya best practice Beliau tersebut sudah jarang dipraktekan oleh kalangan Muslim saat ini. Tentu tidaklah salah apabila kita mau mengubaah kebiasaan berwudhu tersebut dengan lebih berhemat air namun secara syariat tetap terpenuhi, misalnya membuka keran secukupnya sehingga kucuran air tidak mubazir, bahkan sekarang ini sudah banyak keran-keran air yang diatur debit pengeluaran air sehingga efisien. Hal yang paling penting lagi adalah bagaiman memanfaatkan air “eks” berwudhu tersebut agar tidak terbuang percuma, misalnya digunakan untuk keperluan lain yang tidak membutuhkan air yang benar-benar bersih.

Masyarakat di Melbourne sudah hampir 3 tahun mengalami krisis air karena kurangnya hujan di wilayah utara negara bagian Victoria yang menjadi reservoar bagi penduduk kota melbourne dan sekitarnya. Penggunakan air dibatasi, tidak boleh untuk mencuci mobil atau menyiram tanaman secara berlebihan.. jika ketentuan ini dilanggar maka akan didenda. Pemerintah pun mengkampanyekan “Target 155″ artinya seorang penduduk agar menggunakan air paling banyak 155 liter per hari. Untuk itu pemerintah dan perusahaan penyedia air minum menyediakan shower gratis yang hemat air dan mengkampanyekan untuk mandi tidak lebih dari 4 menit. Bisa dibayangkan betapa strategisnya air bersih bagi kami yang menetap di sini. Dalam hal ini pesan menghemat air bukan karena masyarakat tidak mampu untuk membayar tagihan air bersih namun esensinya adalah bagaiman sumber daya yang terbatas dapat dikelola dengan baik dan memberikan kebaikan bagi semua dan lingkungan yang menyangga kehidupan manusia. Bukankan Tuhan telah memeperingatkan manusia agar tidak merusak bumi dan alam, salah satunya dengan berhemat air

No comments:

Post a Comment